merah yang sama natijah berbeza

sehelai kertas.
putih wajahnya.seri mukanya.anggun tampaknya.
tiba-tiba
tertumpah air di atasnya
mengembang permukaannya
disangka rosak para pendeta
namun tenang dijelaskannya
'itu hanya sementara'
itu hanya sementara?
ya...betul.itu katanya.
dijelaskannya lagi seraya membalas inkuiri sang pendeta
kamu diberikan pilihan
setelah begitu diperlakukan masih diberikan pilihan?
maksudnya...peluang?
ya...lebih kurang.
sang pendeta nampaknya makin galak bertanya
maka teruskan ucapanmu
pilihannya...sama ada kamu yang mengcorakkannya
atau biarkan ia kering semata-mata
itu saja?
belum, tengoklah dulu...
coraknya pula harus kena pada tempatnya
contoh?
ya...warna dan gaya
sila tunjuk?
begini...
palitan merah ini aku leretkan pada kertas
satu pada yang kering
satu lagi pada yang basah
"ah..tiada beza bukan?"
sabarlah...cuba lihat
basah itu boleh jadi sengaja. tapi ia sebenarnya bersih
merahnya pudar...
isinya mendatar...
lebarnya membentang luas...
yang kering ini,
isinya padat...
merahnya pekat...
lebarnya sendat...
apa maksudmu sebenarnya?
bukankah kamu kata kertas tadi rosak?
mengembang dan tak bermaya
ya..itu sebelum ini..
jadi kamu bertanya padaku apa maksudku?
adakah kamu semua akan buangkan saja kertas itu
buangkan saja hasilmu
buangkan saja ideamu
seratus peratus menjauhi
memisahkan 'kerosakan' itu dari hakiki
sedangkan kamu tahu ia boleh dibaiki?
merah yang sama natijah berbeza...
maka kata pendeta,
maksud kamu, kertas yang 'mengembang' tadi boleh bertukar wajah
menjadi potret yang agung?
ya!tepat sekali.
dalam landasan yang jitu
teknik kering atas basah dan basah atas basah
'ya...itu pernah ku dengar di pondok dulu' kata pendeta
baiklah....,
aku terima mesejmu
tapi
izinkan aku mencelah
silakan
er...rasanya tak sedap mata memandang hanya merah
bolehkah siapkan gambarnya?
kepingin melihat landskap terindah
oh...itu saja.hahaha
akan kusiapkan
baiklah,
lain hari kita bersemuka
alhamdulillah...(bisiknya)







masih ada harapan,
inilah masanya